Sunday, May 15, 2011 | By: PharmacyIndonesia

Sejarah Istilah Apoteker

Istilah Famasi, bisa kita temukan sejak zaman peradaban Mesir Kuno, salah satu dewa Mesir Kuno yang pakar dalam masalah keselamatan bernama Toth dan ia dijuluki "pha-ar-maki" yang berarti pembawa keamanan dari penyakit. Pada zaman Yunani Kuno, negara tempat Democedes mendirikan sekolah pengobatan di Athena (576 SM) dikenal dua istilah yang erat kaitannya dengan Farmasi yaitu : Pharmacol dan Pharmaton.

Di zaman itu orang percaya bahwa musibah atau penyakit adalah karena roh jahat. Jika sebuah kota di Yunani terkena musibah, maka rakyat kota tersebut akan mengusir roh jahat dengan menggelar prosesi yang mangarak patung berbadan manusia berkepala domba yang diberi nama Phamacol dalam rangka penyucian kota dari roh jahat. Orang yang terkena musibah penyakit juga berusaha mengusir roh jahat dari tubuhnya dengan cara memuntahkan isi lambung. Disini kata Pharmacon diperkenalkan yaitu obat untuk membuat muntah dalam rangka menyucikan tubuh dari penyakit atau roh jahat. Kini Pharmacon diartikan sebagai obat.

Pada zaman dulu sampai juga sekarang, diyakini bahwa segala sesuatu yang terjadi di dunia karena kehendak Tuhan, sehingga dikenal beberapa istilah seperti Vox Rhei Vox Dei (Suara Raja adalah Suara Tuhan) dan Vox Populi Vox Dei (Suara Rakyat adalah Suara Tuhan). 

Pada saat bersamaan telah terjadi pembagian kekuasaan dan spesialisasi, dikala kepercayaan masih menganut banyak dewa. Diantara sekian banyak dewa-dewi pada zaman Mesir Kuno, ada dewa Imhotep yang mewakili dewa pengobatan dan Isis adalah dewa pakar kesehatan yang mewariskan farmasi. Hal yang sama juga terjadi di zaman Yunani Kuno ketika Apollo, Prometheus, dan Chiron dipercaya sebagai dewa-dewa yang berwenang dalam masalah kesehatan. Apollo adalah dewa kebajikan yang juga ahli dalam penyembuhan, Prometheus disebut sebagai peracik obat, dan Chiron adalah guru farmasi dari Aesculapius.


Berdasarkan mitologi Yunani, Aesculapius dan dua putrinya, Hygiea dan Panacea adalah pakar kesehatan dan Aesculapius sendiri dipercaya sebagai anak dewa Apollo. Sampai sekarang nama Aesculapius, Hygiea, dan Panacea bermakna sebagai istilah kesehatan yang terkenal.

Semua organisasi dokter di dunia, termasuk Ikatan Dokter Indonesia (IDI), mempunyai lambang yang meniru lambang Aesculapius berupa tongkat dilingkari ular. Para Apoteker juga memilki lambang yang hampir sama, cawan dan ular. Istilah Hygiene berasal dari kata Hygiea si dewi makanan kesehatan, merupakan istilah kesehatan yang menggambarkan hidup sehat, sedangkan istilah Panacea diidentikan dengan obat yang mujarab.

Istilah Apoteke atau Apotek bermula dari dokter Galen (131-201), beliau menamakan tempatnya memeriksa pasien sebagai "latron" dan tempat Galen menyimpan obat disebut "apotheca", yang secara harfiah berarti gudang.

Meskipun Apotek sebagai nama gudang obat sudah sejak zaman Galen (131-201), namun Apotek sebagai tempat pembuatan obat dan penyaluran obat baru ada pada tahun 750, 500 tahun setelah zaman Galen, dan tempatnya di Bagdad bukan di Yunani. Citra dan status Apotek di Bagdad ketika itu amat tinggi dan terkenal, sehingga tidak sedikit orang yang melengkapi namanya dengan atribut Ibn-al-attar yang artinya "anak apoteker".

Demikianlah sedikit cerita mengenai asal usul Istilah Apoteker. Ada kata-kata bijak yang mengatakan Negara yang maju itu adalah Negara yang menghargai sejarah masa lalunya. Demikian juga dengan sejarah profesi kita, mau apapun profesi kita, kita seharusnya mengetahui landasan sejarah dari profesi kita yang dapat membuat kita menjadi lebih memahami tentang tujuan dari profesi yang kita tekuni...