Halo sahabat2 pena kita bertemu lagi di dunia Kimia yang
menarik, saya harap anda tidak bosan dengan curhatan para senyawa2, atom2, dan
lainnya mengenai pola tingkah mereka. Pada kesempatan kali ini kita akan
berdiskusi mengenai topik yang sedang membara, malahan menjadi Top twit di
Twitter beberapa hari ini. Pada kesempatan kali ini, saya juga mengucapkan
turut berduka atas tragedi yang terjadi di Jepang atas dikeluarkannya Darurat
Nuklir.
Banyak yang mungkin sudah ga asing lagi dengan Nuklir dan
radiasinya, dan saya yakin masyarakat sudah lebih tau mengenai PLTN (Pembangkit
Listrik Tenaga Nuklir) yang akhir2 ini sering menjadi topik di acara berita2 di
TV. Pada kesempatan kali ini kita akan mencoba membedah Apasih Nuklir itu,
Benda apakah itu, Apa radiasi radioaktif itu, dan bagaimana radiasi itu
terjadi, dan saya juga akan memberikan gambaran mengenai PLTN itu sendiri.
Yang pertama, kita akan mendiskusikan mengenai Apa itu
Nuklir?
Saya yakin anda sudah tidak asing lagi dengan kata Nuklir
atau orang Barat sering mengkaitkan Nuklir dengan senjata pemusnah masal. Kata
Nuklir berasal dari Nuklida atau ada yang mengakatakan Nukleotida. Nuklida
merupakan inti dari sebuah atom yang didalamnya memiliki Proton dan Neutron
yang menggambarkan identitas suatu unsur. Setiap unsur memiliki jumlah Nuklida
yang berbeda-beda, misal: unsur Hidrogen memiliki Nuklida 1 buah. Dalam
“Susunan Sistem Periodik” (bila anda asing dengan kata ini, anda dapat
mencarinya dalam buku Kimia anak anda “biasanya ada pada halaman depan atau
belakang” atau menanyakannya langsung pada anak anda) Nuklida sama dengan nomor
atom.
Pertanyaan berikutnya apakah Radiasi Radioaktif, apa
setiap unsur dapat memancarkan radiasi, bagaiaman radiasi dapat terjadi?
Pertanyaan yang Bagus….
Radiasi adalah energi yang dipancarkan dalam bentuk
gelombang elektromagnetik dari suatu inti atom yang tidak stabil. Sedangkan
Radioaktif adalah gelomanga radiasi yang tidak stabil. Energi yang dipancarkan
bermacam-macam tergantung dari tingkat kestabilan yang akan dicapai oleh unsur
tersebut. Pertanyaan berikutnya bagaimana hal itu dapat terjadi?
Pada dasarnya setiap zat mengandung energi dalam jumlah
tertentu. Kandungan energi tersebut berkaitan dengan susunan unik atom2 tiap
zat dan bagaimana mereka saling berpegangan. Jika atom2 saling berpegangan
dengan erat, maka energi mereka rendah. Sebaliknya, jika atom2 berpegangan
cukup longgar, mereka lebih mempunyai potensi untuk berubah atau para ahli
Kimia menyebutnya sebagai “Energi Potensial”. Sederhananya, anda dapat membayangkannya
seperti “Sekretariat Gabungan Koalisi” yang antara partai koalisinya tidak
kompak atau ikatannya longgar yang akan memiliki “Energi Potensial” yang kuat,
bisa Darurat Nuklir (Wacana Reshuffle), he….
Kita akan mengambil 1 contoh yang menarik, jika anda
sudah membaca mengenai “Hand Note Alfred Bernhadr Nobel ”
anda pasti sudah tidak asing dengan benda ini “Nitrogliserin”. Nitrogliserin
adalah zat yang tidak stabil, sehingga ia hanya memerlukan benturan sedikit
saja untuk menata atom-atomnya dengan cepat menjadi atom2 yang lebih stabil,
berenergi lebih rendah. Ketika kita melemparkan segenggam Nitrogliserin yang
tidak stabil itu mengenai rumah anda, dengan sekejap rumah anda akan berada
pada kondisi yang lebih stabil menyatu dengan tanah. Yah, anda benar energi
yang dilepaskan Nitrogliserin untuk berada pada keadaan stabilnya yaitu dengan
membuang energi yang berlebih itu dalam bentuk panas. Proses pelepasan panas
yang sangat cepat menghasilkan sebuah ledakan yang cukup kuat.
Itu adalah ilustrasi pada tingkatan molekul atau senyawa…
Sekarang kita akan melihatnya pada tingkatan Atomiknya,
hal yang sama dapat terjadi pada atom2 yang tidak stabil. Untuk mencapai
tingkatan yang seimbangnya sebuah atom akan mengeluarkan energi berlebihnya
dalam bentuk radiasi. Berbeda dengan energi tereksitasi (lihat “Aksi Atom2 di malam Tahun Baru”) yang sinar radiasinya berasal dari
lompatan2 elektron yang diberi energi dari luar sehingga menghasilkan cahaya
tampak yang unik, energi radiasi pada atom2 Radioaktif untuk memperoleh status
energi yang lebih rendah mereka melakukannya dengan membelah diri atom2 mereka
menjadi atom lebih kecil dengan ikatan yang lebih kuat, lebih stabil, dan
berenergi lebih rendah. Fenomena pembelahan inti atom ini dinamakan Energi Fisi
Nuklir (pada kesematan berikutnya kita akan memberikan gambaran apa yang
terjadi pada PLTN).
Tidak semua atom dapat memecah nuklida mereka untuk
membebaskan energinya. Hanya atom2 yang sangat berat memiliki kerentaan untuk
pecah. Semua Nuklida dengan nomor atom lebih besar dari 82 tergolong
radioaktif. Banyak dari nuklida2 ini meluruh memancarkan sinar alfa. Dengan
memancarkan sinar alfa, inti mereduksi nomor atomnya menjadi lebih stabil.
Namun, jika inti memiliki nomor atom yang sangat besar, produk Nuklida yang
dihasilkan masih radioaktif. Entah kebetulan atau tidak bahwa Koalisi Partai
Pemerintah di DPR memiliki kesamaan dengan Atom2 yang tergolong berat yang
rentan untuk pecah, jadi saran saya 50%+1 sudah cukup stabil untuk mengamankan
pemerintah sampai 2014, jgn sampai Negeri ini Darurat Kekuasaan… (lohkok….)….
Bersambung…
Karena sudah terlalu panjang, dan anda juga sudah bosan,
dikesempatan berikutnya kita akan membahas mengenai PLTN. Terimakasih...