Analisa volumetri berdasarkan pengukuran sejumlah larutan pereaksi yang diperlukan untuk bereaksi dengan senyawa yang hendak ditentukan. Larutan pereaksi yang digunakan untuk penentuan volume ini disebut larutan baku. Saat dimana reaksi antara titran dengan titrat telah sempurna dinamakan Titik Ekivalen (TE), artinya zat-zat telah bereaksi dengan sempurna. kesempurnaan reaksi harus dapat diamati, misalnya dengan adanya perubahan warna, terbentuknya endapan, ataupun dengan bantuan zat lain yang disebut indikator. Saat terjadinya perubahan pada indikator menandakan bahwa titrasi harus dihentikan disebut Titik Akhir (TA) titrasi. Titrasi dikatakn ideal, bila Titik Akhir (TA) titrasi bersamaan dengan Titik Ekivalen (TE). Namun pada kenyataannya tidak selalu sama, tapi ada perbedaan yang kecil yang dinamakan deviasi titrasi. Karena itulah pemilihan indikator penting agar perbedaan Titik Akhir (TA) dengan Titik Ekivalen (TE) sekecil mungkin.
Untuk memenuhi suatu penentuan larutan volumentri ada 4 persyaratan yang perlu dipenuhi :
1. Reaksi antara larutan baku dan zat yang hendak ditentukan harus berjalan secara kuantitatif dan
Stokiometri.
2. Reaksi berjalan dengan cepat.
3. Konsentrasi senyawa larutan baku harus benar-benar diketahui / ditentukan.
4. Titiak akhir (TA) penentuan volumetrik harus dapat ditentukan dengan indikator secara visual, yaitu dapat
dilihat dari perubahan warna indikator / elektrometrik.
5. Titik akhir (TA) berhimpit dengan titik ekivalen (TE), dimana jumlah gram zat pentiter ekivalen zat yang
ditentukan.
Indikator yang digunakan dalam analisa volumetrik menggunakan senyawa organik yang dapat menimbulkan Titik Akhir (TA) suatu titrasi. Pada saat Titik Ekivalen (TE) tercapai, kelebihan 1 tetes larutan baku akan bereaksi dengan indikator dan ditunjukkan dengan terjadinya perubahan warna larutan / terbentuk endapan berwarna atau tidak berwarna.

