Baru-baru ini di Amerika Serikat, dikejutkan oleh wabah infeksi yang menewaskan 13 orang penduduk Amerika setelah mengkonsumsi Antaloupe (sejenis buah melon) yang tumbuh di Negara Bagian Colorado. Setelah diteliti, dinyatakan bahwa buah-buah tersebut telah terkontaminasi bakteri L. monocytogenes.

Tidak sampai tahun 1981, L. monocytogenes diidentifikasi menyebabkan penyakit foodborne. Wabah listeriosis di Halifax, Nova Scotia tercata 41 kasus dan 18 diantaranya meninggal, kebanyakan menyerang wanita hamil dan Neonatal, yang secara epidemologi berkaitan dengan konsumsi selada dengan kubis yang ditambahkan dengan daging domba mentah yang terkontaminasi L. monocytogenes. Sejak saat itu, beberapa kasus foodborn listeriosis telah dilaporkan, dan L. monocytogenes sekarang dikenal secara luas sebagai bahaya yang utama dalam industri makanan.
Bakteri Listeria monocytogenes berbentuk batang termasuk ke dalam bakteri gram positif, tidak membentuk spora, dan fakultatif anaerobik. Katalisis positif dan oksidasi negatif, dan menekan β hemolysin, dimana menyebabkan kerusakan pada sel darah merah. L. monocytogenes aktif bergerak dengan peritrichous flagella pada suhu ruangan (20–25 °C), organisme ini tidak mensintesis flagella pada suhu tubuh (37 °C).
Genus Listeria termasuk pada sub cabang Clostridium, bersamaan dengan Staphylococcus, Strptococcus, Lactobacillus, dan Brochothrix. Genus Listeria termasuk ke dalam 6 spesies yang berbeda (L. monocytogenes, L. ivanovii, L. innocua, L. welshimeri, L. seeligeri, dan L. grayi). L. ivanovii dan L. monocytogenes bersifat patogen pada tikus, tetapi hanya L. monocytogenes yang secara nyata menimbulkan penyakit pada manusia.
Kingdom | Bacteria |
Divisi | Firmicutes |
Class | Bacilli |
Ordo | Bacillales |
Family | Listeriaceae |
Genus | Listeria |
Spesies | L. monocytogenes |
Klasifikasi Listeria monocytogenes
Tumbuh pada Suhu Rendah
Sifat khas dari L. monocytogenes dapat mempengaruhi distribusi makanan utama yang mampu melipat gandakan pada suhu rendah. Bakteri ini dapat tumbuh dan terakumulasi pada makanan yang terkontaminasi yang disimpan di lemari pendingin. Jadi tidak mengejutkan listeriosis umumnya terdapat pada susu, daging atau produk sayuran yang telah didimpan di lemari pendingin dalam waktu yang lama.
Epidemiologi
Penelitian menemukan L. monocytogenes terdapat pada ± 37 spesies mamalia, pada paling sedikit ± 17 spesies burung dan dimungkinkan pada beberapa spesies ikan dan kerang. Laboratorium dapat mengisolasi L. monocytogenes dari tanah, makanan ternak, dan dari sumber lingkungan lain. L. monocytogenes tahan terhadap efek dingin, kering, dan panas. Kebanyakan L. monocytogenes merupakan patogen pada beberapa tingkatan.
Patogenesis
Infeksi yang disebabkan oleh L. monocytogenes mengakibatkan penyakit listeriosis. Ketika infeksi belum menyebar, beberapa gangguan sebagai akibat dari infeksi dapat terjadi pada saluran cerna. Manifestasi dari listeriosis termasuk septicemia, meningitis (meningoencephalitis), encephalitis, corneal ulcer, pneumonia, dan intrauterine atau infeksi serviks pada ibu hamil, dimana dapat menyebabkan keguguran (pada semester ke dua sampai ke tiga kehamilan) atau bayi meninggal ketika dilahirkan. Gejala seperti flu, demam yang menetap, mual, muntah, dan diare, mungkin terlihat serius pada listeriosis. Waktu pertama kali terjangkit listeriosis sampai ke tingkatan yang serius tidak diketahui, akan tetapi rentangnya mungkin dari beberapa hari sampai 3 minggu. L. monocytogenes mungkin saja menyerang lapisan epitel saluran cerna. Sekali bakteri memasuki monosit, makrofag, atau polymorphonuclear leukocyte (sel darah putih), dapat mengakibatkan septicemia. Keberadaannya dalam intraseluler pada sel fagosit dapat memberikan akses menuju otak dan mungkin dapat memasuki janin melalui plasenta pada ibu hamil. Patogenesis dari L. monocytogenes memiliki kemampuan untuk bertahan dan memperbanyak diri pada sel fagosit inang.
1 comments:
thanks for this detailed science review! http://skywritingservice.com/blog/listeria-important-facts-you-might-dont-know has some important facts about listeria and its causes!
Post a Comment