Saturday, July 2, 2011 | By: PharmacyIndonesia

Khasiat Sirsak

Oleh Putri Permatasari, S.Farm., Apt

SIRSAK… Hmmmm… Pada awalnya pohon buah ini ditanam di halaman depan rumah saya yang tidak seberapa luas dibanding kandang ayam, hanya karena rasanya yang sedikit lebih manis dibandingkan buah sirsak pada umumnya. Saya yakin betul bahwa diantara kalian sudah begitu akrab dengan buah yang memiliki rasa manis-asam ini. Betul… Betul… Betul… (gaya Ipin di pilm Upin Ipin)… Hehe… Namun dibalik semua itu saya juga yakin benar bahwa diantara kita masih banyak yang belum  memanfaatkan tanaman sirsak secara optimal selain hanya sebagai minuman jus yang menyegarkan di siang hari. Oleh karena itu, ijinkanlah saya bercerita sedikit yang saya tahu mengenai tanaman yang satu itu. Silahkan ambil posisi ternyaman anda untuk mendengarkan cerita saya. 1… 2… 3… SIAP YAH…

Flasback sedikit nih… Hihi… Pada awalnya saya tidak begitu ”perhatian”  dengan pohon buah sirsak yang ditanam oleh ayah saya sekitar 2 tahun yang lalu itu. Sampai suatu saat ketika saya telah berhasil menyelesaikan kuliah Profesi Apoteker saya dan diminta bekerja sebagai pengajar disalah satu Sekolah Menengah Kejuruan Farmasi di Cianjur. Salah satu mata pelajaran yang di tugaskan ke saya adalah Farmakognosi. Saya yang pada mulanya tidak begitu paham dengan mata pelajaran itu mau tidak mau belajar untuk mulai beradapatasi mempelajarinya sedikit demi sedikit. Sampai suatu ketika salah satu guru bidang studi Farmakognosi disana memberikan buku bacaan mengenai SIRSAK. Sepintas saya liat gambar dan tulisan di cover depan tidak ada yang istimewa disana namun setelah saya amati dengan seksama ada yang mencuri perhatian saya disana sebuah tulisan (SIRSAK VS KEMOTERAPI). Serta merta saya langsung meraih bacaan tersebut untuk tau lebih mendalam ada “hubungan spesial” apa antara sirsak dengan kemoterapi???


Mari kita gali rahasianya… Sirsak yang memiliki nama ilmiah (Annona muricata) pada mulanya lebih dikenal hanya sebagai tanaman buah. Sirsak (Annona muricata) juga memiliki “saudara kembar” yaitu srikaya (Annona squamosa) mereka berada dalam satu keluarga yaitu Annonaceae.  Sirsak merupakan tanaman tropis yang buahnya memiliki aroma dan rasa yang khas. Daging buahnya berwarna putih susu, rasanya manis-asam dan berbiji kecil. Buah ini mudah didapat, mulai dari pasar tradisional sampai supermarket dengan harga yang relatif murah. Seiring dengan perkembangan teknologi, kandungan dan khasiat tanaman sirsak mulai tekuak. Berkat penelitian yang dilakukan oleh salah seorang peneliti dari Sekolah Farmasi Purdue University, Indiana, Amerika Serikat, Jerry L McLaughlin dibantu oleh salah seorang anak bangsa yaitu Prof Soelaksono Sastrodihardjo PhD dari Sekolah Ilmu dan Teknologi Hayati, Institut Teknologi Bandung beberapa tahun silam yang meneliti bagian dari tanaman sirsak yaitu bagian daunnya yang diambil dari salah satu kota di Indonesia yaitu GARUT, mengemukakan hasil risetnya yang menggemparkan dunia (maap yah agak lebay sedikit… hehe) bahwa ternyata daun sirsak manjur untuk mengatasi 7 macam sel kanker. Kalo yang sudah tahu jangan pura-pura kaget yah.. hihi..

Mungkin diantara kalian ada yang bertanya “ko bisa yah?” jawabannya adalah “tentu saja bisa”…  Sirsak (Annona muricata) ternyata mengandung suatu senyawa yang dapat melawan sel kanker yaitu senyawa aktif asetogenin yang gosip-gosipnya (faktanya ketang… he..) memiliki potensi untuk melawan kanker  yang bila dibandingkan dengan kemoterapi efektifitasnya 10.000 kali lebih kuat.(jangan mangap lebar-lebar yah mulutnya kalo kaget)… Senyawa kelompok asetogenin tersebut terdiri dari muricatosin A, muricatosin B, annomuricin E, muricapentosin, annopentosin A, annopentosin B, annopentosin C. Mekanisme kerja dari senyawa asetogenin tersebut adalah dengan cara menghambat adenosin trifosfat (ATP). Adenosin trifosfat (ATP) merupakan sumber energi di dalam tubuh. Sel kanker membutuhkan banyak energi sehingga membutuhkan banyak ATP. Senyawa asetogenin masuk dan menempel di reseptor dinding sel dan merusak ATP di dinding mitokondria. Penghambatan yang dilakukan oleh senyawa asetogenin tersebut menyebabkan produksi energi di dalam sel kanker berhenti dan akhirnya sel kanker mengecil dan mati.

Ada alasan lain mengapa sirsak ini lebih unggul dari kemoterapi bahkan bila dibandingkan dengan obat antikanker (mis: adriamycin). Pada dasarnya obat-obatan selalu memiliki kecenderungan untuk menimbulkan efek berbahaya terhadap tubuh. Dari seluruh obat-obatan yang ada, yang paling keras adalah obat antikanker. Saya akan terlebih dahulu menjelaskan mengenai mekanisme kerja dari obat antikanker tersebut. Obat-obatan ini bekerja dengan meracuni banyak sel dalam tubuh, baik yang normal maupun yang berbahaya, dengan harapan tubuh akan menumbuhkan kembali sel-sel yang normal sementara sel-sel yang abnormal, yaitu yang berbahaya, seluruhnya mati. Obat-obatan tersebut melepaskan radikal bebas yang sangat beracun dalam jumlah besar. Dengan melakukan hal ini, obat-obatan ini membunuh sel-sel kanker di seluruh tubuh. Mungkin setelah ini akan ada yang bertanya “ lantas mengapa obat antikanker tidak menyembuhkan kanker?”…  Jawabannya adalah karena ketika sejumlah radikal bebas dilepaskan oleh obat-obatan tersebut di dalam tubuh, sel-sel kanker bukan satu-satunya yang terbunuh. Banyak sel normal yang juga mati selama proses ini berlangsung. Dan pada saat yang sama, akibat dari radikal bebas tersebut obat-obatan ini juga dianggap karsinogenik, atau dapat menyebabkan kanker.

Sekarang kita ambil benang merahnya… Intinya perbedaan dari mekanisme antara sirsak dan obat antikanker maupun kemoterapi adalah dari sasarannya. Jika obat antikanker dan kemoterapi sasarannya adalah sel kanker dan sel normal, berbeda dengan sirsak karena senyawa yang terdapat didalamnya bekerja dengan selektif dan hanya menyerang sel kanker saja dan tidak menyerang sel-sel normal di dalam tubuh. Sehingga banyak pasien kanker yang beralih pengobatan dengan menggunakan daun sirsak. Hal ini sesuai dengan The Journal of Natural Product yang memaparkan hasil riset sejumlah peneliti dari AgrEvo Research Center, Carolina Utara, Amerika Serikat, bahwa daun sirsak dapat membunuh sel kanker usus besar hingga 10.000 kali lebih kuat dibandingkan dengan kemoterapi. Jadi ini menjadi alasan mengapa sirsak cukup menghebohkan dunia dengan potensi yang dimilikinya… (hehe…) sekedar info saja sebagai imbas dari naiknya “pamor” dari tanaman sirsak tersebut, permintaan akan bibitnya semakin meningkat yang secara langsung mempengaruhi harga jualnya yang semakin meningkat pula. (saya merasa beruntung karena sudah memiliki pohonnya dan saya harap anda juga demikian hehe…)

Seiring dengan berjalannya waktu, penelitian demi penelitianpun dilakukan untuk mengupas lebih tajam dan mendalam mengenai tanaman ini. Dari hasil penelitian yang dilakukan ternyata selain bagian tanaman daun yang memiliki khasiat untuk melawan penyakit, bagian tanaman seperti akar, kulit batang, bunga, buah, bahkan bijinyapun  bisa digunakan untuk melawan berbagai penyakit. Telah dilaporkan beberapa penyakit yang bisa diatasi dengan memanfaatkan tanaman ini antara lain asam urat, kolesterol, tumor, hipertensi, diabetes mellitus, antikejang, antipiretik, cacar, rematik, maag, ambeien, sakit kandung kemih, diare, sakit pinggang, gatal-gatal, flu, keputihan bahkan bisul. (banyak yah padahal itu baru sebagian… ckckck)

Satu hal lagi yang perlu anda ketahui. Selain mengandung senyawa asetogenin sirsak juga mengandung zat gizi dan serat pangan. Misalnya saja bagian buahnya. Buah sirsak mengandung 67% daging buah yang dapat dimakan, 20% kulit, 9% biji, dan 4% poros tengah buah dari berat secara keseluruhan buah. Kandungan gulanya sekitar 68% dari keseluruhan bagian padat daging buah. Untuk mengetahui informasi lebih lengkap tentang kandungan nutrisi buah sirsak dapat anda lihat sendiri dalam tabel di bawah ini.

KANDUNGAN ZAT GIZI DAN SERAT PANGAN BUAH SIRSAK/100 GRAM
Kandungan
Jumlah
Kandungan
Jumlah
Energi
65,00 kal
Besi
0,60 mg
Protein
1,00 g
Vitamin A
1,00 RE
Lemak
0,30 g
Vitamin B1
0,07 mg
Karbohidrat
16,30 g
Vitamin B2
0,04 mg
Kalsium
14,00 mg
Vitamin C
20,00 mg

Lalu bagaimana cara mengkonsumsi daun sirsak tersebut??? Tentu saja tidak dikonsumsi dalam keadaan mentah dengan di “coel” ke sambal terasi seperti lalaban. (jadi pengen ngeliwet… hahaha…)caranya mudah saja cukup ambil 10 lembar daun sirsak kemudian direbus dengan 3 gelas air. Didihkan hingga tersisa segelas air. Segelas air tersebut dikonsumsi dua kali sehari. Tidak perlu khawatir dengan rasanya. Karena air rebusan daun sirsak memiliki rasa yang hampir mirip dengan teh tawar jadi tidak berasa pahit. Para peneliti menganjurkan untuk mengambil daun yang ke 4, 5, 6 dari pucuk. Kenapa demikian? Karena kalau terlalu muda senyawa asetogenin didalamnya belum matang tapi jika terlalu tua dikhawatirkan senyawa asetogeninnya sudah rusak.

Itulah sedikit yang saya tahu mengenai sirsak. Pada dasarnya pengobatan hanya berfungsi mengobati penyakit sebesar 40 % sisanya adalah doa, keinginan untuk sembuh, pola hidup dan dukungan dari orang-orang sekitar anda yang menyayangi anda dan selalu memberi dukungan. Ini adalah sedikit yang bisa saya bagi dengan anda semua mengenai sirsak. Semoga bermanfaat dan selamat mencoba. 

0 comments:

Post a Comment